![translation](https://cdn.durumis.com/common/trans.png)
Ini adalah postingan yang diterjemahkan oleh AI.
Perbedaan Antara Kesombongan dan Rasa Bangga
- Bahasa penulisan: Bahasa Korea
- •
-
Negara referensi: Semua negara
- •
- Lainnya
Pilih Bahasa
Teks yang dirangkum oleh AI durumis
- Kesombongan dan rasa bangga membuat perbedaan penting ketika menceritakan pencapaian Anda kepada orang lain.
- Kesombongan terobsesi dengan pengakuan orang lain, sementara rasa bangga berasal dari rasa bangga yang tulus atas pencapaian Anda.
- Rasa bangga sejati memberikan dampak positif kepada orang lain, dan rasa bangga yang tidak tergoyahkan bahwa Anda menghargai diri sendiri adalah syarat penting untuk kebahagiaan.
Baik itu gambar atau tulisan, ketika kita menceritakan karya kita kepada orang lain, nuansa pamer yang tersembunyi di dalamnya adalah bagian yang tidak dapat dihindari. Yang penting di sini adalah membedakan apakah pamer itu berasal dari kesombongan atau dari rasa bangga yang sebenarnya.
Orang yang sombong memiliki niat yang jelas untuk memamerkan pencapaiannya, dan ini terlihat jelas dalam aliran percakapan. Sebaliknya, rasa bangga dari orang yang memiliki rasa percaya diri berasal dari kebanggaan dan rasa syukur yang tulus atas pencapaiannya.
Perbedaan ini pasti disampaikan kepada pendengar. Kesombongan terutama menghargai pengakuan eksternal dan pandangan orang lain, tetapi rasa percaya diri lebih mementingkan kepuasan internal dan realisasi diri.
A Writer Trimming his Pen (1784)_Jan Ekels the Younger (Dutch, 1759-1793)
Pada akhirnya, ketika berbagi pencapaian seseorang, perbedaan tipis antara kesombongan dan rasa percaya diri bergantung pada nilai apa yang lebih kita tekankan. Jika kita benar-benar mencintai pencapaian kita dan menghargai pelajaran dan pengalaman yang kita peroleh dalam prosesnya, itu adalah rasa percaya diri yang sehat dan itu akan berdampak positif pada orang lain.
▶ Khayalan yang kita harapkan dari hati orang lain yang sama sekali tidak kita kenal membuat kita tidak bahagia. Sebaliknya, kita tidak perlu peduli dengan apa yang dikatakan orang lain. Itu didasarkan pada keserakahan dan keterikatan.
▶ Jika kesombongan adalah keinginan untuk menerima tepuk tangan dari orang lain yang lebih baik daripada penampilan asli, rasa percaya diri adalah keyakinan yang kuat pada keunggulan yang dimiliki seseorang. Jika kesombongan adalah harapan pada hati orang lain, rasa percaya diri adalah penilaian langsung yang tinggi tentang diri sendiri dari hati sendiri. Siapa pun dapat memilikinya jika mereka yakin dengan kekuatan dan nilai mereka sendiri.
▶ Rasa percaya diri yang tidak tergoyahkan dalam menghargai nilai diri sendiri adalah yang paling penting dari kondisi kebahagiaan.
-Kang Yong-su, Empat Puluh Tahun Membaca Schopenhauer