![translation](https://cdn.durumis.com/common/trans.png)
Ini adalah postingan yang diterjemahkan oleh AI.
Hidup Ini Seperti Permainan Dadu - Mengapa Kamu Tidak Beruntung
- Bahasa penulisan: Bahasa Korea
- •
-
Negara referensi: Semua negara
- •
- Kehidupan
Pilih Bahasa
Teks yang dirangkum oleh AI durumis
- Membaca surat dari temannya, penulis menghibur temannya yang sedang mengalami kesulitan dan masa-masa sulit, dengan mengatakan bahwa bertemu dengan orang yang buruk adalah proses untuk bertemu dengan orang yang lebih baik.
- Penulis menekankan bahwa orang yang melukai adalah orang lain, dan temannya telah melakukan yang terbaik untuk bersikap sopan, sehingga tidak perlu merasa bersalah.
- Penulis menyampaikan harapan bahwa temannya akan bertemu dengan orang yang lebih baik dan bahagia setelah melalui masa sulit, dan memberi semangat bahwa pelangi akan segera datang untuk temannya.
Apakah ada lubang di langit? Di sini, hujan turun tanpa henti selama beberapa hari. Saya duduk di anak tangga yang rendah, mendengarkan suara hujan, dan membuka suratmu.
Tinta yang meresap ke setiap sudut kertas surat menjadi seperti kelopak bunga yang terbawa air hujan. Kata-kata yang keluar dari lubuk hatimu sampai kepadaku, meski terpisahkan selembar kertas.
Rasanya seperti suara hujan pun mereda, dan seluruh dunia terfokus pada kisahmu.
Hujan_Vincent van Gogh (Belanda, 1853-1890)
'Mengapa hal-hal buruk terjadi dalam hidup kita? Mengapa kita harus menderita karena bertemu orang yang buruk?' Pertanyaanmu membuatku merenung kembali.
Kau bilang aku terlalu berkilau, tapi aku pun kadang-kadang memancarkan cahaya yang lebih kecil dari lilin. Ini adalah rahasia yang tidak diketahui orang, aku juga pernah tersiksa oleh rasa tidak percaya diri, 'Apakah aku orang yang buruk sehingga hal-hal buruk terjadi padaku?'.
Tapi, sebagai manusia, kita semua pasti pernah merasa lemah dan meragukan diri kita sendiri. Melewati masa-masa gelap itu akan memberikan kita hadiah berupa kedewasaan.
Pulang ke Rumah di Tengah Hujan (1860 - 1869)_Anonim
"Jika aku orang baik, aku akan bertemu orang baik. Rasanya semua ketidakberuntungan ini adalah salahku."
Kau berkata begitu, tapi pikirkanlah. Apakah itu tidak aneh? Orang yang melukaimu bukanlah dirimu. Kau telah melakukan yang terbaik untuk bersikap sopan.
Bisakah kita menyalahkan diri kita sendiri karena ketidaksopanan orang lain?
Menurutku, tidak. Kita hanya bisa mengendalikan diri kita sendiri. Perilaku dan sikap orang lain sepenuhnya tergantung pada karakter mereka.
Dan, hidup ini terlalu singkat untuk merasa bersalah atau tidak percaya diri karena orang yang tidak memiliki sopan santun dasar. Aku berharap kau tidak merasa sakit hati karena orang-orang yang buruk.
Payung di Hujan (1899)_Maurice Prendergast (Amerika, 1858-1924)
Kau bilang kau hanya menerima luka dan tidak merasakan kebahagiaan atau pertumbuhan dalam hidup. Tapi pikirkanlah lagi. Melalui pengalaman ini, kau pasti memiliki batasan yang jelas.
Penulis Suzuki Yusuke, penulis buku 《Hidup yang Cukup untuk Dihidupi》, berkata, "Semakin sensitif kita terhadap serangan orang lain, semakin kita bisa mengetahui apa yang tidak kita sukai, apa yang tidak kita butuhkan, apa yang sebenarnya membuat kita merasa nyaman, dan apa yang kita inginkan."
Aku pun mengalaminya. Aku pernah bertemu dengan orang yang tidak tahu berterima kasih, yang tidak tahu berterima kasih padahal aku sendiri tidak tahu berterima kasih padanya, dan pada saat itu aku menyadari, 'Oh, aku tidak cocok dengan orang yang tidak memiliki sopan santun dasar'. Dan, aku tidak bergaul dengan orang seperti itu.
Seperti yang kau ketahui, jarang sekali orang yang berkata seperti itu kepada orang lain benar-benar merasa bersyukur kepada orang lain. Itu seperti penipu yang berkata, "Aku bukan penipu, tapi..."
Ketika aku selesai membaca suratmu, aku juga berpikir seperti ini.
Pemandangan dengan Pelangi_Edward Duncan (Inggris, 1803-1882)
Mungkin saja, saat kau terluka dan mengalami masa sulit karena orang lain, itu seperti hujan badai sebentar untuk bertemu dengan orang yang lebih baik. Pelangi muncul setelah hujan lebat.
Kita tidak dapat mengubah siapa pun, tetapi kita memiliki hak untuk memilih dengan siapa kita bergaul dan berkomunikasi. Aku percaya bahwa rasa sakit dan kesedihan yang kau alami hanyalah hujan badai singkat untuk bertemu dengan orang yang lebih baik.
Jangan lupa, kita sering mengalami hal-hal buruk dan bertemu orang-orang yang buruk dalam hidup kita, itu adalah tanda bahwa hal-hal baik akan segera datang dan kita akan bertemu orang-orang yang baik. Pelangi untukmu akan segera muncul.
Salam sayang.
Aku akan menceritakan kisah lain dalam suratku nanti. Semoga hari ini kau lebih bahagia seperti bintang yang berkilauan.
Pepatah yang berasal dari buku 《Huainanzi》 dari Dinasti Han Barat di Tiongkok. Arti harfiahnya adalah 'Kuda Orang Tua di Perbatasan', dan artinya adalah 'Keberuntungan dan ketidakberuntungan dalam hidup sangat bervariasi sehingga sulit untuk diprediksi atau disimpulkan'. Sederhananya, artinya adalah 'Kita tidak tahu bagaimana keberuntungan dan ketidakberuntungan akan datang'.
Biasanya ditulis sebagai 'Roda Kehidupan Berputar', 'Roda Kehidupan Selalu Berputar'. Artinya, kehidupan manusia seperti kuda orang tua di perbatasan.
-Sumber: Wikipedia