Subjek
- #Karya Sastra
- #Sastra
- #Konten K
- #Novel Korea
- #Sastra Dunia
Dibuat: 2024-07-06
Dibuat: 2024-07-06 14:05
Sastra Korea (K-Sastra) semakin menarik perhatian di pasar sastra dunia.
Bacaan yang Baik_Theodoros Ralli (Yunani, 1852-1909)
Ini bukan hanya sekadar karya penulis Korea yang diterjemahkan dan diterbitkan di luar negeri, tetapi juga menunjukkan bahwa karya-karya tersebut telah memikat hati pembaca di seluruh dunia. Di antara karya-karya tersebut, <Ayam Betina yang Keluar dari Halaman>, <Vegetarian>, dan <Salmon> merupakan contoh karya Sastra Korea yang representatif, masing-masing meninggalkan kesan mendalam pada pembaca dengan daya pikat dan pesan yang berbeda-beda.
Karya Hwang Sun-mi, <Ayam Betina yang Keluar dari Halaman>, menceritakan kisah 'Ip-sak', seekor ayam betina yang mendambakan kebebasan, dan menyampaikan pesan pentingnya kemandirian dan aktualisasi diri. Ip-sak menghadapi banyak kesulitan dan bahaya saat meninggalkan kandang sempit dan melangkah ke dunia yang luas, tetapi pada akhirnya mewujudkan mimpinya. Meskipun dikategorikan sebagai sastra anak-anak, karya ini menyampaikan pesan yang mengingatkan semua pembaca akan keberanian dan semangat untuk menghadapi tantangan hidup.
Novel Han Kang, <Vegetarian>, menggambarkan secara halus penindasan dan kekerasan dalam diri manusia, serta kerusakan yang ditimbulkannya. Rangkaian kejadian yang terjadi ketika tokoh utama, Yeong-hye, tiba-tiba memutuskan untuk menjadi vegetarian, mengungkapkan luka dan keinginan terpendam yang ada di lubuk hatinya. Karya ini memenangkan Man Booker International Prize pada tahun 2016, meningkatkan status Sastra Korea di dunia sastra internasional. Lebih jauh lagi, <Vegetarian> dinilai sebagai karya yang tidak hanya mencerminkan kekhasan masyarakat Korea, tetapi juga mengeksplorasi penderitaan dan pembebasan manusia secara universal.
Karya An Do-hyun, <Salmon>, merupakan karya yang menyadarkan kita akan siklus kehidupan dan hukum alam melalui perjalanan hidup salmon. Tokoh utama, salmon, mengalami proses hidup dan mati, serta hukum alam selama perjalanannya. Karya ini bukan sekadar dongeng, tetapi juga mengajukan pertanyaan mendasar tentang eksistensi manusia dan mendorong pembaca untuk melakukan introspeksi. <Salmon> menekankan harmoni antara alam dan manusia, dan mengingatkan manusia modern akan pentingnya alam.
Ketiga karya ini membahas tema yang berbeda, tetapi memiliki kesamaan dalam mengeksplorasi esensi manusia dan makna hidup. Sastra Korea kini telah melampaui batas Korea dan menyebar ke seluruh dunia, memberikan inspirasi mendalam kepada pembaca dari berbagai budaya. Hal ini menunjukkan bahwa orisinalitas dan universalitas sastra Korea diakui secara bersamaan, dan kita dapat menantikan potensi Sastra Korea yang tak terbatas di masa depan.
Komentar0