Lambat Itu Oke! Justru Lebih Baik! (Andante)

Kesuksesan cepat, pertumbuhan cepat. Itu adalah kisah yang sedikit berbeda dari kisahku.

Aku memang cenderung lambat, tetapi bukan berarti aku orang yang santai. Di sekitarku banyak orang yang sukses dengan cepat, dan terkadang aku juga mendapat teguran seperti 'Kenapa kamu hanya bisa melakukan itu saja?'. Di tengah penilaian seperti itu, secara alami aku menjadi gelisah, tetapi itu tidak membuat pertumbuhanku lebih cepat. Kadang-kadang aku merasa seperti akan sesak nafas karena pertanyaan 'Untuk siapa aku berusaha?'. Kalau dipikir-pikir, masa-masa di mana aku hidup sesuai dengan kecepatan yang orang lain harapkan memang berat, tetapi dalam proses itu aku bisa belajar banyak hal.

Bukannya aku tidak menyukai pertumbuhan dan kesuksesan cepat yang diharapkan dunia. Aku juga menginginkan pertumbuhan yang cepat dan selalu menyambutnya. Hanya saja, aku tidak ingin hidup 'sesuai keinginan orang lain'. Karena itu terasa seperti pakaian yang tidak pas untukku. Jika aku memaksakan diri untuk memenuhi standar orang lain, aku akan kehilangan jati diri dan sulit menemukan kebahagiaan sejati. Sekarang aku sudah tahu apa yang aku inginkan, apa yang benar-benar berarti bagiku. Karena itu, saat ada orang yang menaruh harapan yang tidak masuk akal padaku, aku akan langsung menolaknya.

Andante : Lambat atau seperti berjalan santai

Aku menjalani hidupku dengan tempo Andante. Meskipun lambat, aku melangkah satu demi satu dengan penuh makna. Tempo ini memberikanku ketenangan, dan dalam ketenangan itu aku memiliki kesempatan untuk menemukan diriku sendiri. Aku menciptakan cara untuk merasakan kebahagiaan sejati sambil memikirkan hal-hal yang aku sukai.

Sekarang aku sudah melepaskan kegugupan akibat tekanan orang lain dan mulai menghargai tempoku sendiri. Aku menyadari bahwa melangkah maju dengan pasti, meskipun lambat, lebih penting. Dalam proses ini, aku menemukan hal-hal yang benar-benar aku inginkan dan membangun kembali makna hidupku.

Seperti irama musik Andante, hidupku pun mengalir seperti itu. Di tengah dunia yang serba cepat, aku menjalani hidup yang dalam, meskipun lambat, dan terus menemukan kebahagiaan kecil. Pada akhirnya, tempo hidup harus disesuaikan dengan diri sendiri, dan dalam tempo itu aku menulis kisah hidupku. Aku percaya tempoku akan membuatku semakin kaya.